Entri Populer

Kamis, 24 Maret 2011

Aktifis Da’wah Kampus, Aktifis Da’wah Keluarga

Dakwatuna.com – Saya akan memulai notes ini dengan dua firman Allah dalam KitabNya; “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” [QS At Tahrim : 6]
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat” [Asy-Syu'ara : 214]
Ikhwah fillah,  mungkin banyak diantara kita yang punya aktifitas da’wah di kampus berasal dari keluarga yang sudah terkondisikan dalam menjalankan dan memahami islam dengan baik. Memiliki orangtua yang sudah mengarahkan aktifitas anaknya sejak baru bisa berjalan agar bisa melanjutkan perjuangan mereka, berda’wah. Tapi saya mungkin lebih banyak lagi diantara yang punya aktifitas da’wah di kampus saat ini berasal dari keluarga (maaf) mungkin belum terlalu baik dan komprehensif memahami islam, mungkin termasuk keluarga saya pribadi.
Ada sebuah fenomena yang saya khawatirkan terjadi, kondisi kontradiktif yang saya berharap itu tidak ada, baik pada diri saya pribadi atau pada diri ikhwah fillah semua, yaitu kita gesit dalam agenda da’wah di kampus, bersegera dalam memenuhi seruan da’wah di kampus, tapi kita lalai akan da’wah pada keluarga (kami mohon ampun pada Mu ya Allah). Kita begitu luar biasa dengan agenda da’wah di kampus,ikut pembinaan, aktifitas dari kelompok mentoring ke kelompok mentoring, tapi adik kakak kita bahkan membaca Al Quran pun belum lancar, pun lagi diajak ikut pembinaan keislaman yang lebih intensif. Mungkin banyak diantara kita yang bisa tilawah setengah atau satu juz sehari, tapi mungkin jumlah segitu terlalu besar untuk selesai dalam sebulan oleh ayah, ibu dan adik-adik kita.
Ada juga mungkin di antara kita yang sering mengisi acara lintas fakultas,lintas kampus,lintas propvinsi, bahkan lintas negara ,atau juga bahkan rela kurang tidur, kurang makan,  tapi kita belum pernah menda’wahi keluarga kita. Naudzubillah!! Mungkin disana ada adik dan kakak kita yang butuh bimbingan, mungkin disana ada ayah-ibu kita butuh dipahamkan lebih baik lagi tentang islam, atau ada anggota keluarga kita yang menunggu pembuktian  “Nahnu Du’at Qabla Kulli Syai in” yang saban hari didengung-dengungkan.
Mungkin ada yang merasa lebih susah mengajak keluarga daripada menda’wahi teman-teman di kampus, apalagi dalam posisi sebagai “bawahan” dalam struktur hirarki kekeluargaan, tapi mau tidak mau, kita tidak bisa memilih untuk tidak berda’wah pada keluarga. Dan ternyata da’wah pada keluarga harus kita mulai dari sekarang! Setidaknya pesan itulah yang Allah sampaikan pada dua ayatNya diatas.
Susah??begitulah memang tabiat jalan para Nabi. Justru akan menjadi pertanyaan,  seberapa optimal da’wah kita jika sejauh ini kita belum menemukan kesusahan dalam berda’wah.  Banyak rintangan dan halangan mengahadang, dengan sebuah kemenangan besar dari Allah tentunya. Mungkin kita bisa sama-sama memulai segera setelah antum membaca notes ini dan Alhamdulillah bagi kawan-kawan yang sudah memulai.
Saya membuat notes ini, juga sebagai penyemangat bagi saya pribadi untuk lebih memperhatikan lagi dalam menjalankan da’wah pada keluarga. Karena tidak usah kita jauh-jauh bicara tatanan masyarakat madani, masyarakat islami dan Rabbani atau teriak hilir-mudik menegakkan Kekhilafahan, jika keluarga sebagai salah satu pilar utama dari itu semua tidak pernah kita arahkan. Keluarga mungkin akan menjadi jalan pintas kita meraih surga Allah ketika tanggung jawab ini kita jalankan, tapi mungkin akan jadi jalan pintas menuju murka Allah juga ketika geliat da’wah kita tak pernah menyentuh keluarga.
Wallahu’alam bisshawab, semoga Allah menghimpun kita kembali bersama keluarga kita di SurgaNya. Amiin Allahumma amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar